Makvee Story

Travel Enthusiast, Hotel Reviewer, and Food Lovers

  • Home
  • Travel
  • Kuliner
  • Hotel
  • Lifestyle
  • Contact Us


Kupang punya daya tarik kuliner yang tidak ada habisnya. Selain terkenal dengan keindahan laut dan budayanya, kota ini juga punya sajian kuliner legendaris yang bikin orang rela datang dari jauh hanya untuk mencicipinya. Salah satu tempat yang sedang ramai dibicarakan adalah Sei Babi Arena, yang beralamat di Jalan Cak Doko 74.

Di sini, pengunjung bisa menemukan pengalaman kuliner yang bukan hanya soal rasa, tapi juga suasana. Banyak orang bilang, makan di Sei Babi Arena itu seperti sedang menikmati sei babi ala rumahan, dengan nuansa tempat yang klasik, sederhana, tapi penuh kehangatan.

Sei Babi dengan Cita Rasa Rumahan
Sei sendiri adalah hidangan khas Timor yang menggunakan teknik pengasapan. Daging babi diproses perlahan di atas bara kayu hingga matang dengan aroma asap yang meresap. Hasilnya adalah daging yang empuk, gurih, dan punya aroma khas yang bikin kangen.

Di Sei Babi Arena, sei tidak hanya sekadar dimasak, tapi dihidangkan dengan cara yang membuat kita merasa pulang ke rumah. Ketika suapan pertama masuk ke mulut, ada rasa otentik yang sulit dijelaskan. Rasanya tidak berlebihan, tidak dibuat-buat, persis seperti masakan keluarga yang jujur dan sederhana.



Harga Terjangkau, Porsi Memuaskan



Banyak orang kaget ketika tahu bahwa harga paket sei babi cukup affordable. Dengan harga segitu, pengunjung sudah bisa menikmati paket lengkap, plus bebas memilih dua macam sayur. Tidak usah khawatir soal kenyang, karena porsi nasi di Sei Babi Arena terbilang banyak. Jadi walaupun perut besar atau datang dalam keadaan lapar, tetap bisa pulang dengan hati dan perut yang puas.

Kombinasi nasi hangat, sei babi asap, dan sayur pilihan membuat makan siang atau makan malam terasa istimewa. Tidak ada rasa terburu-buru, justru suasananya membuat kita ingin duduk lebih lama dan menikmati setiap gigitan.

Menu Favorit yang Bikin Nagih

Setiap pelanggan biasanya punya menu andalan masing-masing, tapi ada dua hidangan yang sering jadi bintang di meja makan. Pertama adalah Sei Bumbu. 


Daging sei dimasak dengan campuran bumbu khas, menghasilkan cita rasa gurih yang semakin kaya. Kedua, Kikil Tomat Cabe, yang menghadirkan perpaduan kenyalnya kikil dengan segarnya tomat dan pedas cabe. Rasanya membuat lidah menari, cocok banget dinikmati bersama nasi putih yang hangat mengepul.

Kalau saya boleh bilang, menu di sini itu mantuliti, endulita, bambalina! Saking enaknya, sekali coba pasti pengen balik lagi.

Suasana Klasik yang Membawa Nostalgia
Bukan hanya makanannya yang menarik, tapi juga suasana tempatnya. Sei Babi Arena menghadirkan nuansa klasik yang mengingatkan kita pada warung-warung masa lalu. Tidak ada dekorasi berlebihan, justru kesederhanaannya yang membuat tempat ini terasa akrab dan nyaman.



Makan di sini rasanya seperti sedang mampir ke rumah saudara, di mana hidangan sei babi disajikan hangat-hangat, aroma asapnya memenuhi udara, dan suasana kekeluargaan terasa kental. Banyak orang setuju, makan di Sei Babi Arena bukan sekadar mengisi perut, tapi juga pengalaman bernostalgia dengan cita rasa legendaris.

Minuman Segar untuk Panas Kupang


Kupang terkenal dengan panasnya yang bisa bikin kepala berasap. Untungnya, Sei Babi Arena punya menu minuman yang siap menyejukkan. Ada es campur dengan isian segar dan es jeruk manis yang pas di lidah. Dua-duanya jadi teman sempurna untuk menutup santap sei babi yang gurih.

Promo Ulang Tahun di Bulan Oktober 2025
Ada kabar gembira buat pelanggan setia. Bulan Oktober ini, Sei Babi Arena merayakan ulang tahun dengan promo spesial. Setiap pelanggan yang merayakan ulang tahun di sini berkesempatan mendapatkan hadiah Tupperware. Tentunya berlaku syarat dan ketentuan, tapi siapa sih yang nolak makan enak sambil dapat hadiah menarik?

Terbuka untuk Kritik dan Saran
Keistimewaan lain dari Sei Babi Arena adalah sikap mereka yang terbuka. Mereka tidak hanya fokus pada rasa, tapi juga kepuasan pelanggan. Bagi siapa saja yang ingin memberi masukan, kritik, atau saran, bisa langsung mengirimkan pesan melalui DM di Instagram resmi mereka, Arena Sei Babi

Bagi pencinta kuliner babi, Sei Babi Arena adalah destinasi wajib ketika berada di Kupang. Dari segi rasa, harga, suasana, hingga pelayanan, semuanya bersatu menciptakan pengalaman makan yang sulit dilupakan. Makan di sini tidak hanya soal mengisi perut, tapi juga soal menikmati kembali nuansa klasik warung masa lalu dengan cita rasa sei yang otentik dan legendaris.

Kalau kamu sedang mencari kuliner khas Kupang yang memuaskan lidah dan hati, segera arahkan langkah ke Sei Babi Arena, Jalan Cak Doko 74. Siapkan perutmu untuk kejutan rasa yang akan membuatmu ingin kembali lagi dan lagi.

Biasanya kalau saya bikin review, topiknya hotel. Tapi kali ini berbeda: saya mau cerita tentang pengalaman rawat inap di RSUP Dr. Ben Mboi Kupang. Lucunya, bukannya terasa seperti opname, kamar yang saya tempati justru berasa kayak staycation singkat.


Nah ini dia nih penampakan kamar yang saya tempati ini 1 kamar diisi 4 orang. Tapi pas saya sampai saya sendiri yang menempati kamar itu jadi berasa private yhekan. Intinya bersyukur dalam segala hal walaupun memang saya dapat kamar paling pojok. Tapi gpp jauh dari keriuhan kamar-kamar yang lain.


Saya masuk rumah sakit tanggal 31 Juli 2025 dan pulang tanggal 2 Agustus 2025, pasca menjalani operasi di payudara. 


Dapat kamar 318 Lantai 3 Bougenville. Jujur saja, awalnya saya tidak punya ekspektasi apa-apa. Apalagi BPJS saya sekarang sudah turun kelas ke type 3 (sebelumnya type 1). Alasannya sederhana: setelah punya tiga anak, tentu pengeluaran rumah tangga bertambah besar, jadi saya realistis menyesuaikan iuran BPJS.

Baca Juga BIRADS 4A: Antara Panik, Pasrah, dan Pura-Pura Tenang

Tapi ternyata, yang saya temukan benar-benar di luar dugaan.

A. Kamar yang Bersih dan Rapi


Hal pertama yang bikin saya kaget adalah kebersihan kamar. Dari lantai, tempat tidur, hingga kamar mandi semuanya terjaga rapi. Tidak ada bau aneh khas rumah sakit yang biasanya bikin tidak nyaman. Bahkan, kamarnya terang dan sirkulasi udaranya bagus, jadi tidak terasa pengap.

B. Fasilitas yang Nyaman


1. Tempat tidur pasien sudah standar rumah sakit modern, bisa diatur posisi naik-turun sesuai kebutuhan. Sangat membantu pasca operasi.


2. Sofa bed untuk penunggu pasien, ini poin plus besar. Penunggu tidak perlu duduk semalaman di kursi keras, tapi bisa ikut rebahan dengan nyaman.


3. AC dingin dan berfungsi dengan baik, jadi suasana kamar tetap sejuk walaupun di Kupang siang hari panasnya luar biasa.


4. Kamar mandi dalam ukurannya cukup luas, bersih, dan ada shower yang berfungsi normal.
 

Buat saya, ini melebihi ekspektasi, karena biasanya kamar mandi kelas 3 di rumah sakit lain jauh dari kata nyaman.


5. View kamar juga enak dipandang. Rasanya lebih segar melihat pemandangan luar ketimbang hanya menatap tembok.

Baca Juga Pengalaman Eksisi Biopsi: Ternyata Nggak Seseram Itu, Hanya Mabuk Bius

C. Perawatan Pasien yang Sama Rata
Satu hal penting yang saya rasakan adalah perlakuan kepada pasien sama saja, tidak dibeda-bedakan berdasarkan kelas. Poin plusnya juga makanannya menurut saya enak. 


Sekarang memang sistem BPJS sudah berubah: tidak ada lagi pembagian kelas 1, 2, atau 3. Semuanya digabung menjadi Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Jadi walaupun di kartu saya tertulis type 3, kenyataannya fasilitas yang saya terima sama dengan pasien lain.

Ke depan, memang akan ada penyesuaian iuran BPJS dengan tarif baru, sesuai dengan pemerataan kelas ini. Tapi setidaknya pasien bisa merasa lebih tenang, karena pelayanan dan fasilitas tidak lagi ditentukan oleh kelas iuran.

Rasanya Lebih Mirip Staycation
Kalau ditanya bagaimana pengalaman rawat inap di RS Ben Mboi, jawabannya: lebih mirip staycation singkat. Ada AC, kamar mandi bersih dengan shower, sofa bed, view bagus, dan suasana kamar yang tidak kalah dengan hotel bintang tiga.

Tentu saja opname bukanlah liburan, karena tubuh sedang sakit dan butuh perawatan. Tapi suasana kamar yang nyaman membuat proses pemulihan jadi lebih ringan. Saya bisa istirahat tenang, keluarga yang menemani juga bisa lebih rileks.

Pengalaman saya di kamar 318 RS Ben Mboi benar-benar positif. Dari sisi fasilitas, kebersihan, hingga pelayanan, semuanya jauh melebihi ekspektasi saya untuk kamar yang dulunya disebut “kelas 3”.

Perubahan sistem BPJS yang menyamaratakan kelas membuat semua pasien diperlakukan setara. Jadi, tidak ada lagi kekhawatiran soal perbedaan pelayanan.

Kalau biasanya saya mereview hotel, kali ini saya bisa bilang: rawat inap di RS Ben Mboi Kupang, khususnya di kamar 318, rasanya nyaman sekali bahkan seperti staycation di hotel.


Dar der dor. Begitulah hidup kadang terasa: satu peristiwa belum selesai, yang lain sudah datang mengetuk. 


Juli 2024, aku menjalani operasi Caesar, melahirkan anak kedua kembar pula. Belum genap setahun, 


tepat 1 Agustus 2025, meja operasi kembali menyambutku, kali ini bukan untuk kehidupan baru, melainkan untuk mengambil sesuatu yang tak pernah aku minta hadir: benjolan di payudara.

Di mata dunia, ini berat. Di telinga banyak orang, ini seperti cobaan beruntun. Tapi di hatiku yang pernah sekolah di KANISIUS belajar bersama Santo Ignasius, setiap peristiwa bukan semata kebetulan, melainkan undangan Tuhan untuk semakin dekat dengan-Nya.

Ignasius Loyola pernah mengajarkan, “Carilah Tuhan dalam segala hal.” 

Artinya, dalam kelahiran dan sakit, dalam tawa bayi dan pegal bekas jahitan, dalam rasa takut dan rasa lega semua bisa menjadi jalan menuju Tuhan. Aku belajar bahwa bersyukur bukan hanya untuk hal-hal manis yang kita harapkan, tetapi juga untuk hal-hal pahit yang menguatkan kita.


Operasi Caesar setahun lalu mengajarkanku tentang kerentanan tubuh, tapi juga keajaiban: bahwa dari rasa sakit, lahirlah dua kehidupan baru. 


Operasi payudara tahun ini mengingatkanku bahwa tubuh ini rapuh, namun jiwa bisa tetap tangguh. Dan di sela-sela itu, aku melihat: anak-anakku tumbuh, suamiku mendampingi, keluarga dan sahabat mendoakan. Bukankah itu tanda kasih Tuhan?

Santo Ignasius sering mengajak orang untuk membuat examen doa harian yang menilik hidup. Dalam renungan itu, kita diajak mengingat hari yang lewat, mencari di mana tangan Tuhan bekerja. Mungkin kalau aku memandang kembali perjalananku setahun ini, aku akan menemukan jejak Tuhan di tempat yang tak terduga: dalam ketakutanku di ruang operasi, ada keberanian yang tiba-tiba muncul; dalam sakit pasca sayatan, ada kesabaran yang tumbuh; dalam rasa lelah mengurus bayi, ada tawa kecil yang menghibur.

Maka benar kata orang: Tuhan tidak pernah salah memilih pundak. 

Tapi mungkin lebih tepatnya: Tuhan tahu siapa yang akan bertumbuh justru melalui beban itu. Bukan karena pundakku kuat sejak awal, melainkan karena di setiap langkah, rahmat-Nya menguatkanku.

Pada akhirnya, penerimaan bukanlah pasrah saja, melainkan kesadaran: bahwa hidup ini utuh dengan suka dan dukanya. Dan syukur bukan sekadar ucapan, melainkan sikap hati yang berkata, “Tuhan, Engkau hadir juga di sini. Aku menerima, dan aku percaya.”

Mungkin nanti, bertahun-tahun ke depan, ketika anak-anakku beranjak dewasa, aku akan menceritakan dua operasi ini bukan dengan nada getir, tapi dengan senyum sebagai tanda bahwa aku pernah belajar menerima, dan di situ juga aku menemukan Tuhan yang setia.

Postingan Lama Beranda

ABOUT ME

A Travel Enthusiast, Hotel Reviewer, and Food Lovers. Terima kasih sudah berkunjung ke dunia kecil Makvee.

SUBSCRIBE & FOLLOW

POPULAR POSTS

  • Review Jujur Sate Ratu (Sate Kanak dan Sate Merah)
  • Pengalaman Eksisi Biopsi: Ternyata Nggak Seseram Itu, Hanya Mabuk Bius
  • Ceradan dan Drama Kulit Keringku: Review Ibu Tiga Anak yang Kulitnya Nggak Bisa Diajak Kompromi
  • Hasil Histopatologi Anatomi yang Melegakan sekaligus Menghangatkan Hati
  • Qwords mengadakan Ramadan Bermakna Bertajuk “100 Mangkuk Bakso untuk Anak Yatim”
  • Yogyakarta Independent School: Chinese New Year Celebration
  • Review Jujur Le Mindoni Cafe
  • SAT SET BERSAMA KEVIN: CERITA PERJUANGAN SEORANG KURIR JNE DI UJUNG TIMUR INDONESIA
  • Candi Plaosan Bukti Cinta Menyatukan Perbedaan
  • Misteri Puri Artha Hotel Yogyakarta

Categories

Travel Kuliner hotel Travelling hotel review Hotel Jogja

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

  • Oktober 2025 (1)
  • Agustus 2025 (8)
  • Juli 2025 (1)
  • Juni 2025 (1)
  • Mei 2025 (5)
  • April 2025 (3)
  • Maret 2025 (13)
  • Mei 2024 (2)
  • April 2024 (1)
  • Maret 2024 (2)
  • Januari 2024 (1)
  • November 2023 (1)
  • Oktober 2023 (1)
  • September 2023 (2)
  • Mei 2023 (2)
  • April 2023 (1)
  • Maret 2023 (1)
  • Januari 2023 (1)
  • Agustus 2022 (2)
  • Juni 2022 (2)
  • April 2022 (31)
  • Maret 2022 (5)
  • Februari 2022 (2)
  • Desember 2021 (1)
  • Juni 2021 (1)
  • Mei 2021 (3)
  • April 2021 (2)
  • Maret 2021 (2)
  • Februari 2021 (4)
  • Januari 2021 (2)
  • Desember 2020 (8)
  • November 2020 (3)
  • Oktober 2020 (3)
  • September 2020 (3)
  • Agustus 2020 (1)
  • Mei 2020 (1)
  • Maret 2020 (2)
  • Februari 2020 (7)
  • Januari 2020 (1)
  • Desember 2019 (2)
  • November 2019 (3)
  • Oktober 2019 (2)
  • Agustus 2019 (4)
  • Juli 2019 (5)
  • Juni 2019 (10)
  • Mei 2019 (27)
  • April 2019 (5)
  • Maret 2019 (2)
  • Februari 2019 (2)
  • Januari 2019 (1)
  • Desember 2018 (5)
  • November 2018 (1)
  • Oktober 2018 (2)
  • September 2018 (2)
  • Agustus 2018 (2)
  • Juni 2018 (2)
  • November 2017 (1)
  • Mei 2017 (1)
  • Februari 2017 (2)
  • September 2016 (1)
  • Februari 2016 (1)
  • Agustus 2015 (1)
  • Juli 2015 (1)
  • Juni 2015 (2)
  • Mei 2015 (4)
  • November 2014 (1)
  • Oktober 2014 (1)

Komunitas Blogger Jogja

Komunitas Blogger Jogja

BLogger Perempuan Network

BLogger Perempuan Network

Komunitas Emak Blogger

Komunitas Emak Blogger

Popular

  • Review Jujur Sate Ratu (Sate Kanak dan Sate Merah)
    Yummmmy Senja menyapa perutpun berbunyi, tanda tubuh bahwa saatnya makan. Teringat sate favorit yang berada di area Jogja Paradise. Cu...
  • Review Jujur Le Mindoni Cafe
    Hi Nongkrongers? Apa kabar? Aku harap kalian baik dan sehat ya. Sebagai high quality single, Makvee pasti sangat selow dan woles ka...

Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Template