Memiliki masa kecil yang berpindah-pindah kota karena mengikuti Bapak yang kala itu memang sering dipindah tugaskan ke kota lain membuat Makvee tumbuh menjadi anak yang mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Makvee sendiri lahir di Bandung, kemudian menghabiskan sepertiga masa kecil di Garut, Jawa Barat. Mengalami masa kecil di era ketika Nike Ardila sedang tenar sungguhlah menyenangkan. Apalagi dulu suasana ramadan di Garut sungguhlah meriah.
Makvee tinggal di kompleks perumahan yang kontur tanahnya naik turun. Makvee ingat banyak anak seumuran Makvee tinggal disana. Kala itu gadget belumlah seperti tahun 2019 ini, ketika semua anak kecil bisa bermain gadget. Jaman Makvee kecil dulu Makvee selalu membawa karet gelang yang Makvee kumpulkan banyak-banyak. Karet gelang itu untuk bermain bersama teman-teman Makvee kemudian Makvee dan teman-teman menjalinnya menjadi karet yang panjang menyerupai tali sehingga bisa digunakan untuk bermain lompat tali.
Makvee tinggal di kompleks perumahan yang kontur tanahnya naik turun. Makvee ingat banyak anak seumuran Makvee tinggal disana. Kala itu gadget belumlah seperti tahun 2019 ini, ketika semua anak kecil bisa bermain gadget. Jaman Makvee kecil dulu Makvee selalu membawa karet gelang yang Makvee kumpulkan banyak-banyak. Karet gelang itu untuk bermain bersama teman-teman Makvee kemudian Makvee dan teman-teman menjalinnya menjadi karet yang panjang menyerupai tali sehingga bisa digunakan untuk bermain lompat tali.
Tentang Garut
Kabupaten Garut adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibukotanya adalah Tarogong Kidul. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Sumedang di utara, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Majalengka di timur, Samudera Hindia di selatan, serta Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bandung di barat. Kota yang identik dengan dodol ini memang penuh kenangan untuk Makvee. Menghabiskan waktu kala lebaran menjadi hal yang menyenangkan untuk Makvee. Tinggal di lereng Gunung Papandayan membuat Makvee selalu menggunakan sweater/jaket setiap kali ke luar rumah. Saat lebaran tiba sekolah libur, kala itu Makvee masih di tingkat Taman Kanak-Kanak alias anak TK yang masih ingusan.
Sarung
Selama lebaran Makvee banyak melihat orang tua dan anak-anak menggunakan sarung. Waktu itu Makvee masih kecil jadi kurang mengerti. Tapi ternyata sarung yang sering dibawa-bawa itu selain digunakan untuk ibadah juga digunakan untuk menghalau udara dingin.
Tukang Bakso
Bakso Chuanki yang sekarang terkenal itu kalau kata Makvee sih sudah dari dulu ada. Setiap menjelang buka puasa banyak tukang bakso yang lewat di depan rumah. Waktu kecil Makvee baper, karena Makvee selalu kasihan melihat tukang bakso itu. Makvee pun hampir tiap hari selalu membeli bakso, bakso jadi makanan favorit Makvee setiap sore tiba. Bakso juga jadi makanan favorit Makvee hingga kini.
Tukang cilok dan cimol
Selain Bakso Chuanki yang ngehits makanan yang tak kalah ngehits adalah cilok dan cimol. Tapi bedanya kalau cimol di Garut itu lebar dan agak pipih, dan dalamnya ada sedikit isian entah sayur atau sedikit “gajih” lemak sapi. Cimol harganya lebih mahal dibanding cilok kala itu. Hmm kalau sekarang cimol dan cilok sudah bervariasi dengan berbagai rasa ya.
Angklung
Kita tahu bahwa angklung merupakan alat musik khas Jawa Barat. Serunya kalau lebaran anak-anak kecil keliling membawa angklung dan kentongan untuk membangunkan orang-orang untuk sahur. Makvee pun senang melihat anak-anak itu keliling. Kalau sekarang kamu bangun sahur pakai alarm ya mohon maaf apakah alarmmu lagunya BTS Boy With Luv oh my my my oh my my. Sepertinya budaya sahur keliling sedikit demi sedikit telah terkikis ya :(
Nah itu sedikit cerita Makvee tentang pengalaman masa kecil tentang ramadan di Garut. Kalau kalian gimana gaes?
Agama
angklung
cerita
Diskusi
Diversity
garut
Indonesia
lebaran
Masa kecil
papandayan
Ramadan
Random
0 comments